Kamis 23 Oktober 2025

Densus 88 Gandeng UIN Sumatera Utara Perkuat Sinergi Cegah Paham Radikalisme di Kampus

Bagikan :

LASSERNEWS.COM-Medan, Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88 Anti Teror (AT) Polri Sumatera Utara menjalin sinergi dengan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) dalam upaya memperkuat pencegahan penyebaran paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) di lingkungan kampus.

Kegiatan audiensi dan sosialisasi tersebut digelar di Ruang Rapat Rektorat UIN-SU Kampus Tuntungan, Medan, pada Senin (20/10/2025) pukul 11.00 WIB.

Hadir dalam kegiatan itu, Kasatgaswil Densus 88 AT Sumut Kombes Pol Dr. Didik Novi Rahmanto, S.I.K., M.H., didampingi jajaran personel, antara lain Kompol Albert Arisandi, S.I.K., Ipda Kunto Adi Wibowo, S.H., M.H., dan anggota lainnya.

Sementara dari pihak kampus, hadir Rektor UIN-SU Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag., bersama para Wakil Rektor, Dekan, Kepala Biro, dan tim Humas UIN-SU.

UIN-SU Siap Jadi Mitra Strategis Densus 88

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag. menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran civitas akademika terhadap ancaman paham radikalisme dan terorisme.

“Kami siap mendukung penuh program Densus 88 AT, termasuk dalam membantu penyaringan tenaga pengajar agar lingkungan kampus steril dari paham IRET. Kami juga berharap sinergi dengan Densus 88 dapat memperkuat pengawasan terhadap aktivitas mahasiswa di luar kampus,” ujarnya.

Prof. Nurhayati juga menambahkan, UIN-SU berkomitmen menjadi mitra strategis Densus 88 melalui kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam membangun ketahanan ideologi di dunia pendidikan tinggi.

Densus 88 Dorong Mahasiswa Jadi Duta Cegah IRET

Sementara itu, Kombes Pol Dr. Didik Novi Rahmanto menjelaskan bahwa Densus 88 AT Polri kini menerapkan dua pendekatan utama dalam menangani ancaman terorisme.

Pertama, soft approach, yakni pembinaan terhadap narapidana terorisme (napiter) dan eksnapiter serta peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya paham IRET.

Kedua, hard approach, berupa penegakan hukum terhadap jaringan teroris yang masih aktif.

“Peran akademisi dan mahasiswa sangat strategis dalam membangun narasi tandingan terhadap ideologi kekerasan yang masif dipropagandakan di media sosial. Pencegahan harus dimulai dari lingkungan pendidikan,” tegas Kombes Didik.

Ia juga mengajak mahasiswa UIN-SU untuk menjadi ‘Duta Cegah IRET’, khususnya saat menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN), agar turut menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama dan wawasan kebangsaan di tengah masyarakat.

Komitmen Bersama Cegah Paham Radikal

Dalam sesi diskusi, kedua pihak sepakat bahwa pencegahan paham IRET tidak dapat dilakukan oleh aparat keamanan semata, namun membutuhkan kolaborasi lintas sektor, termasuk akademisi, mahasiswa, tokoh agama, media, dan masyarakat luas.

Kegiatan yang berlangsung dengan penuh semangat kebangsaan itu diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan cendera mata antara Satgaswil Densus 88 AT Sumut dan pimpinan UIN-SU Medan.

Sebagai tindak lanjut, kedua pihak berkomitmen memperkuat kerja sama melalui program akademik, penelitian, dan pembinaan mahasiswa guna membentengi generasi muda dari paparan paham IRET di lingkungan kampus.(Giok)