Kamis 14 Agustus 2025

Sumut Kembali Sorotan Darurat Narkoba dan Kriminal, Aliansi Masyarakat Ultimatum Aparat

Bagikan :

LASSERNEWS.COM-Medan, Sumatera Utara kembali menjadi sorotan nasional. Berdasarkan data terbaru, provinsi ini menempati peringkat pertama di Indonesia dalam peredaran narkoba dan kasus kriminalitas.

Di tengah situasi genting ini, Presidium Aliansi Masyarakat Sumut melayangkan ultimatum keras kepada aparat penegak hukum (APH) yang dinilai lamban, lemah, dan terkesan kompromistis dalam menangani kejahatan terorganisir dan kekerasan jalanan.

Juru Bicara Presidium, Johan Merdeka, dengan nada tegas mengatakan,

“Kami sudah muak! Sumut darurat narkoba, judi, begal, dan tawuran. Aparat tak boleh lagi berpura-pura tak tahu. Kalau tak mampu, mundur dan serahkan kepada yang berani bersihkan negeri ini!”

Pernyataan itu disampaikan dalam aksi damai di depan Mapolda Sumut, Kamis (7/8/2025).

Sumut: Surga Bandar dan Kriminal
Presidium membeberkan kondisi lapangan yang memprihatinkan:

1. Peredaran narkoba merambah hingga pelosok desa.

2. Judi online dan darat tumbuh subur di bawah hidung aparat.

3. Begal dan geng motor menebar teror setiap malam.

4. Tawuran antar remaja nyaris menjadi tontonan harian.

“Mau sampai kapan kita biarkan ini? Generasi kita dirampas oleh narkoba dan kekerasan,” tegas Johan.

Teguran untuk Kapolda, Kajati, dan Pangdam

Presidium Aliansi Masyarakat Sumut mendesak:

1. Kapolda Sumut segera membentuk Satgas Khusus berskala besar guna mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan narkoba.

2. Kajati Sumut untuk tidak bermain mata dalam penuntutan bandar narkoba dan mafia judi.

3. Pangdam I/BB agar tidak tinggal diam terhadap maraknya premanisme bersenjata.

“Jika dalam 7 x 24 jam tidak ada gebrakan nyata, kami akan mobilisasi massa! Sumut bukan milik mafia narkoba, Sumut milik rakyat!” ujar Johan.

Harapan Terakhir: Hukum Tegak, Bukan Tunduk
Presidium menyerukan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, mahasiswa, dan media, untuk bersatu mengawal penegakan hukum agar tidak tebang pilih.

“Sumut bukan kandang penjahat. Jika aparat tak sanggup menegakkan hukum, rakyat yang akan bergerak!” tutup Johan dengan nada keras.(Giok)