Lassernews.com-Deli Serdang. Ratusan warga Desa Biru-biru, Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deli Serdang, menggelar aksi demo di lapangan sepak bola Jalan Biru-biru pada Kamis (27/07/2023).
aksi demo yang di gelar di lapangan sepak bola itu bertujuan untuk menyampaikan orasi sebagai bentuk kecintaan masyarakat Desa Biru-biru kepada SMK Negeri 1 Biru-biru, agar tidak menggangu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
Dalam orasinya, masyarakat Desa Biru-biru menyampaikan kekecewaannya terhadap Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Biru-biru yang dianggap meremehkan hubungan sekolah dengan Desa Biru-biru.
“saya selaku kordinator aksi demo mewakili aspirasi masyarakat Desa Biru-biru, merasa terdzolimi atas pernyataan kepala sekolah SMK Negeri 1 Biru-biru yang menyatakan bahwa SMK Negeri 1 Biru-biru tidak ada kaitannya dengan Desa Biru-biru”, Ucapnya Agus perangin (27/07/2023).
Ia menambahkan, Pernyataan kepala sekolah yang menyingkirkan sejarah berdirinya sekolah, di mana lahan SMK Negeri 1 Biru-biru merupakan hasil sumbangsih dari masyarakat Desa Biru-biru, telah menimbulkan rasa ketidakpuasan dan penzoliman bagi warga.
” Pada sejarahnya dulu sekolah SMK Negeri 1 Biru-biru adalah hasil hibah dari masyarakat Desa Biru-biru”, jelasnya kepada wartawan.
Isu yang menjadi titik kritis dalam tuntutan warga adalah pengakuan mantan penjaga sekolah SMK Negeri 1 Biru-biru yang mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah menerima gaji selama lima bulan.
” Iya benar, saya selama bekerja di SMK Negeri 1 Biru-biru tidak di beri gaji selama lima bulan, terhitung tanggal 01 Agustus 2022 sampai 01 Januari 2023 sebagai penjaga malam di sekolah SMK Negeri 1 Biru-biru”, ungkapnya Ester Ulina BR Sembiring.
Selain itu, aksi demo ini juga dipicu oleh dugaan bahwa kepala sekolah memiliki hubungan yang kuat dengan seorang aparat TNI, yang menimbulkan tuduhan bahwa kepala sekolah merasa kebal hukum.
Dalam aksinya,Masyarakat juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan kepala sekolah, yang dianggap tidak mampu memimpin sekolah dengan baik. Sebelumnya, orasi siswa telah mencerminkan ketidakpuasan terhadap kualitas kepemimpinannya.
Menyikapi tuntutan masyarakat, wartawan berusaha mendatangi SMK Negeri 1 Biru-biru untuk mencari tanggapan dari kepala sekolah, namun upaya tersebut tidak berhasil karena sekolah menutup pintu dan security sekolah menolak memberikan keterangan.
Aksi demo yang berlangsung di lapangan sepak bola Jalan Biru-biru telah menarik perhatian publik dan menuntut kejelasan serta tanggapan dari pihak terkait, terutama kepala sekolah SMK Negeri 1 Biru-biru. Masalah ini menunjukkan adanya ketegangan antara masyarakat dan pihak sekolah, dan masih menjadi sorotan dalam perkembangan selanjutnya.
(Zega)