Jumat 4 Oktober 2024

Vihara Setia Budi Keberatan Uniland Klaim Lapangan Parkir Miliknya

Bagikan :

Lassernews.com – Medan,Adanya kisruh di Vihara diakibatkan selisih paham antara pihak Vihara Setia Budi dengan Pihak Gedung Uniland yang diawali dengan penutupan pintu keluar masuk halaman parkir yang digunakan oleh pihak Vihara.

Ternyata, penutupan pintu keluar masuk menuju areal parkir Vihara Setia Budi yang bertempat di belakang Gedung Vihara dilakukan atas perintah pihak Gedung Uniland, yakni oleh Mikael adik kandung pemilik Gedung Uniland yang juga milioner ternama Kota Medan Sukamto Tanoto.

Sebab, Mikael mengklaim, areal parkir yang digunakan pihak Vihara masih milik Uniland. Sehingga jemaat Vihara yang menggunakan mobil tidak bisa masuk, namun hanya bisa berjalan kaki menuju ke Vihara.
Atas penutupan yang dilakukan oleh pihak Gedung Uniland ini, pihak Vihara Setia Budi merasa keberatan karena selama ini lahan parkir tersebut digunakan dengan baik dan tidak ada permasalahan antara pihak Gedung Uniland dengan pengurus Vihara.

Namun sekira pukul 09.40 wib, pintu keluar masuk menuju areal parkir telah dibuka oleh pihak Gedung Uniland atas perintah Mikael. Sehingga saat ini situasi kegiatan ibadah di Vihara Setia Budi bisa berjalan aman dan tertib.

Situasi tenang di Vihara Setia Budi, Kecamatan Medan Timur, Jalan Irian Barat, berubah sedikit tegang pada Minggu (7/8/2016) pagi. Pasalnya, sejumlah umat yang hendak sembahyang, tidak diperbolehkan oleh pihak Manajemen Gedung Uniland Plaza.

Informasi dihimpun redaksi Metro Online, pada pukul 07.00 wib pagi tadi, pihak Vihara Setia Budi melaksanakan ibadah rutin di Vihara tua itu. Tapi sekitar pukul 06.00 wib sebelumnya, pintu keluar masuk Vihara Setia Budi ditutup oleh pihak Gedung Uniland.

“Gara-gara ditutup itu, jemaat yang mau masuk menggunakan mobil tidak bisa masuk ke dalam Vihara. Jadi terpaksa berjalan kaki menuju ke vihara supaya bisa sembahyang,” kata Budi salah seorang umat Vihara yang disebut-sebut telah berusia seratus tahun itu.

Antisipasi isu SARA, Kapolresta Medan, Waka Polresta Medan, Kasat Intelkam Polresta Medan, Kapolsek Medan Timur langsung terjun ke lokasi.

Terpisah, Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengamini informasi tersebut. Dari pesan elektroniknya, Kapolresta memastikan tidak ada kisruh SARA dalam konflik itu.

“Hasil pengecekan, permasalahan itu cuma konflik pribadi. Dimana Michael merasa memiliki lahan parkir vihara. Sehingga pagi tadi menggembok jalan masuk vihara. Sedangkan Michael infonya juga umat vihara tersebut. Hal ini akan dibawa ke DPRD Medan untuk ditindaklanjuti dan dimusyawarahkan,” jelas Kapolresta Medan.(Red)