Gubernur didampingi Kepala Perum Bulog Sumut, Fasika Khaerul Zaman dan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Difi A Johansyah mengatakan itu usai “teleconference” peluncuran OP dan Pasar Murah di seluruh Indonesia oleh Presiden Joko Widodo di Gudang Bulog Pulo Brayan Darat III/Jemadi. Pada saat yang bersamaan Presiden juga melakukan teleconference di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, DKI Jarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan dan Jawa Barat.
Menurut Gubernur, selain melakukan OP, Pemprov Sumut menggelar pasar murah dan terus melakukan pemantauan harga di pasar. Pemprov Sumut juga sudah melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian untuk menindak tegas distributor, pedagang dan lainnya yang melakukan permainan harga atau barang.
“Akan ada tindakan tegas bagi pelaku yang mempermainkan harga.Pemerintah tidak mentolerir tindakan nakal terhadap barang kebutuhan,,” katanya. Apalagi, pada kenyataannya, stok barang kebutuhan bahan pangan di Sumut cukup aman hingga Idul Fitri.
Pada acara video conference dengan Presiden Jokowi yang sedang berada di Jawa Barat, Kepala Perum Bulog Sumut, Fasika Khaerul Zaman melaporkan Pemprov Sumut bekerja sama dengan pihak terkait termasuk BUMN seperti PT.Perusahaan Perdagangan Indonesia sudah menyiapkan stok untuk OP beras, gula dan cabai merah.
Dia menjelaskan, OP hari pertama digelontorkan masing-masing beras premium sebanyak 5 ton, gula pasir 5 ton dan cabai merah 250 kg. Harga beras OP dijual Rp8.300 per kg dari harga di pasar yang paling murah Rp10 ribu per kg. Sementara harga gula OP Rp9.300 per kg dari harga di pasar Rp13.500 per kg. Adapun harga cabai merah segar Rp25.000 per kg dari harga di pasar Rp50.000 per kg. “OP akan dilanjutkan apabila gejolak harga di luar kewajaran masih terus berlangsung,” katanya.
Presiden Joko Widodo dalam video conference itu menegaskan agar jangan ada yang bermain-main dalam ketersedian dan harga sembilan bahan pokok khususnya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. “Kalau ada yang bermain-main, maka harga akan kita ‘kejar’,” katanya.
Selain Bulog, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan siap melakukan OP. Dia mengakui, ketersediaan pangan di dalam negeri mengalami pasang surut dan dewasa ini sedang diatasi Pemerintah dengan melakukan upaya swasembada pangan. “Saya mengimbau agar masyarakat jangan khawatit, karena ketersediaan barang kebutuhan mencukupi dan Pemerintah siap untuk terus mensuplai pasar, ” ujar Presiden.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Difi A Johansyah menyebutkan, TPID berupaya menekan inflasi. Inflasi di Sumut pada tahun ini diharapkan jauh di bawah angka 2013 yang mencapai 10,18 persen dan 2014 yang sebesar persen. Inflasi Sumut diakui semakin besar atau mencapai 1,02 persen di bulan Mei dari April yang masih 0,89 persen. “OP dan pasar murah adalah salah satu cara menekan angka inflasi,” ujar Difi. (Rel)