Kamis 24 Oktober 2024

Ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera Uba Pasaribu bantu Warga Miskin Tidak Memiliki Identitas Kependudukan

Bagikan :

LASSERNEWS.COM-Medan, Ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera, Uba Pasaribu, lakukan kunjungan terhadap warga miskin yang tidak memiliki identitas kependudukan di RSU Pirngadi Medan pada Kamis, 29 Juni 2023.

wanita yang bernama Mey Manaida, yang berusia 43 tahun yang tinggal di Jalan Gabion Lk XI, Kelurahan Bagan Deli, yang diduga menderita tumor payudara. Dia mengeluh dan mengerang kesakitan, tidak mampu menahan rasa sakit dan nyeri, dan tidak memiliki uang yang cukup untuk berobat serta tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk berobat.

Karena, Mey tidak memiliki identitas Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Mey mengaku pernah mengurusnya melalui Pegawai Kelurahan Bagan Deli dengan membayar biaya pembuatan data tersebut sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah. Mey juga telah memberikan uang panjar sebesar enam ratus ribu rupiah kepada seorang pegawai (lupa namanya), katanya” namun hingga pensiunnya pegawai tersebut, KK dan KTP Mey belum juga kunjung diterbitkan. Tangisnya yang pilu menggambarkan keputus asa’an

Didampingi suaminya, Herman Sibarani, Mey menjelaskan bahwa mereka sangat membutuhkan KK dan KTP, termasuk untuk anak-anak mereka yang kesulitan masuk sekolah karena sulitnya mengurus identitas. Ucapnya Mey

Dalam wawancaranya uba Pasaribu kepada awak media, sangat mengapresiasi Pihak RSU Pirngadi Medan atas tindakan medis yang telah dilakukan, termasuk observasi dan perawatan inap untuk saudara yang sedang dalam kesulitan ini. Menurut Uba, ini merupakan kolaborasi nyata dalam program Medan Berkah.

Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera yang dipimpin oleh Uba Pasaribu tersebut berjanji akan memberikan pendampingan kepada Mey dan keluarganya hingga ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan. Meskipun yayasan ini mendapat tuduhan miring dari pihak-pihak tertentu karena sering mengkritisi kebijakan, misi mereka tetap peduli terhadap kaum terpinggirkan.

Seterusnya Uba Pasaribu menegaskan komitmennya dalam membantu warga miskin yang tidak memiliki identitas kependudukan. Dia berharap supaya adanya perhatian dari pihak terkait, dalam arti pemerintah daerah, untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan memberikan kemudahan dalam layanan akses yang lebih mudah bagi masyarakat dalam pengurusan identitas kependudukan

Kisah Mey Manaida menjadi peringatan bagi kita semua bahwa masih ada warga miskin yang masih terpinggirkan dan kesulitan mengakses layanan dasar seperti identitas kependudukan. Diperlukan sinergi antara yayasan, pemerintah, dan masyarakat untuk menjembatani kesenjangan ini dan memberikan perlindungan serta akses yang telah dibutuhkan oleh semua warga negara. Keberadaan yayasan seperti Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera menjadi harapan bagi mereka yang terabaikan oleh sistem dan kurangnya akses terhadap layanan publik.

Uba Pasaribu mengungkapkan bahwa upaya pendampingan mereka tidak hanya berhenti di rumah sakit, tetapi akan terus berlanjut ke Disdukcapil Kota Medan. bertekad untuk memastikan bahwa Mey dan keluarganya dapat memperoleh identitas kependudukan yang seharusnya mereka miliki.

Meskipun ada tuduhan miring yang ditujukan kepada yayasan tersebut, Uba Pasaribu tidak terpengaruh dan tetap berfokus pada misi untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Dan berharap dapat membangun kolaborasi yang lebih baik dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam meningkatkan pelayanan publik dan mendukung masyarakat yang membutuhkan.(Y. Mendrofa)